Saat melakukan interview banyak pelamar kerja yang
mengabaikan hal ini. Tidak mengetahui dibalik interview ini sehingga menjadi
kesalahan fatal sehingga kita gugur. Ahli-ahli psikotes mengajak kita ngobrol
santai menanyakan hal kebiasaan dan deputar pribadi kita tanpa sadar kita
direkam dan menjalani penilaian diri.
Hindari kesalahan Jawaban
saat menjawab interview dilaksanakan
“Saya kurang tau itu”
Saat
wawancara kerja berlangsung, kamu haruslah bisa mempromosikan keahlian dan
prestasimu dengan baik. Satu hal yang harus kamu hindari adalah membuat
pewawancara berpikir kamu bukan kandidat yang cocok dengan posisi tersebut.
Jika keahlian yang dibutuhkan di pekerjaan tersebut tidak kamu kuasai,
sebaiknya kamu beritahu dengan jujur dan yakinkan bahwa kamu bisa menguasai
keahlian tersebut seiiring berjalannya waktu. Jawablah sebisamu dan jelaskan secara
detail sehingga nilai plus kamu ada dalam jawaban itu.
“Ya....Tidak....Bukan...Kadang....”
Ingatlah bahwa menjawab pertanyaan
dengan satu kata saja tidak akan membawamu ke tahapan setelah interview. Dalam
menjawab pertanyaan pewawancara, kamu harus menjawab secara detail
pertanyaan tersebut. Tujuan diadakan wawancara kerja adalah agar pewawancara
mengetahui lebih dalam informasi tentang calon kandidat, jadi uraikan secara
terperinci jawaban dari setiap pertanyaan pewawancara. Dengan penjabaran yang
detail, kesempatanmu untuk diterima akan semakin besar. Ini adalah kesempatan kamu menjual
potensi dirimu dan mengenalkan keahlianmu. Jangan menyia-nyiakan hal ini.
“Berapa
Gaji Saya?”
Gaji
merupakan hal yang utama saat kamu bekerja, namun jangan sampai kamu menanyakan
kisaran besar gaji yang akan kamu terima sebelum pewawancara membicarakan
masalah gaji terlebih dahulu. Tunggu sampai pewawancara mengajukan pertanyaan
seputar gaji, baru kamu bisa menanyakan gaji dan benefit yang akan kamu
dapat. Jika kamu menanyakan masalah gaji terlebih dahulu, pewawancara
menganggap kamu hanya akan tertarik kepada uang saja.
“Atasan
Saya Terdahulu Sangat Tidak Menyenangkan.”
Mantan
atasanmu mungkin menjadi salah satu alasan kamu keluar dari pekerjaan terdahulu
dan masih ada cerita buruk antara kamu dengan mantan bosmu, namun jangan pernah
menceritakan pengalaman burukmu tersebut kepada pewawancara. Hal ini akan
memberikan kesan bahwa kamu menjelek-jelekkan mantan bosmu dan pewawancara akan
beranggapan kamu akan melakukan hal yang sama di masa depan. Jika pewawancara
menanyakan pendapatmu tentang kantormu terdahulu, berikan jawaban yang
berkaitan dengan kurangnya tantangan dan bagaimana rekan kerja ataupun bosmu
yang terdahulu membantu dalam meningkatkan karirmu. Ceritakan kamu bangga akan tempat
kerjamu dahulu. Sehingga semangat kemajuan ingin berubah itu akan terlihat.
“Tidak
Ada yang Ingin Saya Tanyakan.”
Salah
satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh pewawancara adalah, apakah
kamu mempunyai pertanyaan atau tidak. Tunjukkan ketertarikanmu dengan
mengajukan pertanyaan seputar posisi yang kamu lamar ataupun tentang
perusahaannya. Buatlah kesan kamu ingin maju berkembang dengan perusahan
yang baru.
Saat ada kesempatan kita bertanya, kamu bisa mengajukan
pertanyaan seperti
- Seperti apa orang-orang yang akan menjadi tim-mu nanti.
- Apakah posisi yang akan kamu tempati merupakan posisi baru atau tidak.
- Adakah kesempatan perusahaan meningkatkan kualitas karyawan
- Adalah kesempatan karyawan untuk meneruskan pendidikan tinggi dll
- Pertanyaan-pertanyaan seperti tadi bisa memberimu sedikit gambaran mengenai pekerjaan kita nanti dan juga mencerminkan kita mempunyai semangat perubahan yang tinggi.
Selama
interview berlangsung, pikirkan baik-baik jawaban yang akan berikan. Siapkan
hal-hal yang dibutuhkan untuk interview, seperti dokumen-dokumen dan pakaian
yang akan kamu kenakan, maksimal satu hari sebelum hari interview. Jangan baru
menyiapkan dokumen dan pakaian sesaat sebelum berangkat wawancara kerja, ini
akan membuatmu terburu-buru dan kamu tidak bisa memberikan yang terbaik saat
interview nanti.
0 komentar:
Post a Comment