Saat kita menulis resume kita akan dihadapkan oleh 2 hal lebay dan tidak informatif. Lebay dimana orang berlebihan dalam menulis resume sehingga akan membosankan dan meragukan. Dan yang tidak kita inginkan adalah resume kita tidak informatif. Karena ketidak tauan dan bingung maka keahlian kita malah tidak terpapar di resume sehingga siapa kita dan ahli apa tidak tersampaikan, hal ini menjadikan diri kita akan cepat tersisihkan dengan pesaing lainnya. Anggaplah resume kita adalah alat jual dan informasi sehingga orang mengetahui siapa kita dan keahlian yang kita miliki.
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam menulis resume adalah karir objektif yang berisi pernyataan bagaimana profile kamu secara umum dan bagaimana kamu memandang karir ke depan. Karir objektif merupakan elemen yang penting dalam resume-mu agar perekrut dapat melihat bagaimana fokus kamu dan seperti apa kamu melihat dirimu.
Hindari penggunaan kata yang penggambaran dirimu di dalam karir objektif terlalu general, seperti:
“Berkontribusi di salah satu perusahaan makanan terkemuka Indonesia.”
Atau hindari penggunakaan bahasa terlalu ambisius dan menimbulkan kesan sombong
“Saya seorang yang pekerja keras dengan minat yang besar sebagai seorang guru. Saya senang belajar untuk menambah pengetahuan dan kemampuan saya sebagaimana minat saya untuk mengajar dan mendidikan jiwa-jiwa muda. Terlebih lagi, saya berkeinginan untuk bekerja dengan para profesional agar dapat mengasah kemampuan saya agar saya dapat berkontribusi lebih di dunia pendidikan.”
Stacey Campbell, seorang konsultan karir di Universitas Wilfrid Laurier, menyarankan 4 formula yang bisa kamu ikuti dalam menulis karir objektif.
Langkah Mudah Menulis Resume yang Berkesan
Kenali Dirimu
Dalam menulis resume hindari penjelasan yang membosankan, lebih tekankan pada deskriptif anda dan kemampuan anda, tapi ingat batasi jangan sampai terlalu banyak. Penjelasan harus berdasarkan posisi yang dilamar. Jika anda menginginkan posisi sebagai akunting, gunakan kata-kata seperti kemampuan analitik yang bagus dan berfokus pada detail. Jangan gunakan kata kreatif atau dinamis.
Jangan lupa untuk cantumkan kualifikasi utama yang anda miliki di dalam karir objektif. Detailkan kualifikasi utama tersebut seperti lulusan baru teknologi informasi, guru level pemula atau profesional kesehatan berlisensi.
Contoh:
“Lulusan bisnis administrasi yang berwawasan luas dan dapat diajak berkerja sama..”
“Akuntan public yang bersertifikasi dengan kemampuan leadership dan berorganisasi..”
“Blogger lifestyle yang mempunyai latar belakang penulis…”
Perjelas Posisi yang Akan Anda Lamar
Merupakan langkah yang bijak apabila anda menekankan posisi apa yang anda lamar. Perekrut akan mengetahui bahwa anda merupakan seorang yang fokus pada tujuan Kecuali, jika anda mengirimkan lamaran ke beberapa perusahaan tanpa adanya posisi yang spesifik.
Buatlah karir objektif yang berbeda disaat anda melamar di perusahaan yang berbeda. Namun ada kalanya, anda tidak mungkin untuk menjelaskan posisi yang anda lamar, contohnya saat saat walk in interview. Pada saat seperti itu kamu bisa menggunakan deskipsi standar, seperti posisi administrasi dibandingkan asisten administrasi.
Contoh:
“….mencari posisi akuntan…”
Cantumkan Pengalaman dan Kemampuan yang Relevan
Sama seperti pemilihan kata saat menggambarkan profil diri, anda juga harus selektif dalam menuliskan pengalaman dan kemampuan. Hanya pengalaman dan kemampuan yang relevanlah yang harus anda tulis dalam karir objektif.
Buat daftar apa saja kemampuan yang anda miliki, kualifikasi dan pengalaman saat anda akan menulis karir objektif. Daftar tersebut tidak hanya akan membantu anda mengingat apa saja yang telah anda raih, namun juga sebagai referensi tentang apa saja yang harus tulis di karir objektifmu. Sehingga lebih informatif dan memudahkan perekrut mengetahui keahlian anda.
Contoh:
“…..sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan saya di bidang menulis….”
“…..pemanfaatan keahilan saya di bidang teknikal yang kuat, analitik dan kerja kelompok…”
“….pengintegrasian dua pengetahuan saya di bidang hardware dan network troubleshooting…”
Kontribusimu Untuk Perusahaan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa anda tidak perlu mencantumkan segala hal yang telah anda raih di dalam karir objektif. Cantumkanlah hal-hal yang relevan saja. Perekrut malah akan lebih tertarik bila anda mencantumkan apa saja kontribusi yang sudah anda berikan kepada perusahaan.
Untuk menulis kontribusi apa yang bisa anda berikan, mulailah dengan membaca dengan teliti lowongan pekerjaan dan profil perusahaan yang anda incar. Anda juga dapat membandingkan ke beberapa perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dengan perusahaan incaran anda sebagai bahan pertimbangkan. Gunakan informasi tersebut sebagai panduan anda untuk menulis karir objektif.
Contoh:
“…..berkontribusi kepada perusahaan dibidang IT.”
“….mengembangkan kualitas produk dan pelayanan.”
“…..menciptakan website yang responsive dan user-friendly.”
Bila digabungkan keempat poin di atas akan menjadi:
“Sebagai lulusan baru di bidang kesejahteraan sosial yang memiliki semangat besar untuk bekerja sebagai Koordinator Kesejahteraan dan Pengembangan sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kemampuan dalam hal koordinasi komunikasi dan tindakan di antara beberapa pihak agar pelaksanaan program kesejahteraan berjalan dengan efektif.”
Perlu diingat, karir objektif di atas hanyalah sebagai contoh saja dan tidak dapat berlaku untuk semua orang. Karir objektif di atas hanyalah sebagai panduan untuk menulis karir objektif versi sendiri.
Sumber
Sumber
0 komentar:
Post a Comment